Rabu, 06 Februari 2013

12.50
4
Teknologi pada perangkat tidak hanya semata berkaitan hardware yang digunakan melainkan juga ‘engine’ (mesin) yang terintegrasi dengan hardware tertentu. Demikian juga halnya dengan teknologi layar. Banyak ‘engine’ yang dapat ditemukan disematkan pada perangkat khususnya layar. Salah satu ‘engine’ yang biasa bersanding dengan teknologi layar pada produk Sony adalah BRAVIA.
Bravia engine dapat disebut sebagai mesin yang mengontrol tampilan dengan menghidupkan atau mematikan titik-titik detil pada sebuah piksel. Engine tersebut merupakan otak dari layar dengan kemampuan mengendalikan tingkat kontras dan kecerahan warna yang berhubungan dengan kinerja resolusi pada panel layar. Engine yang menyatu dengan merek Sony ini banyak digunakan untuk perangkat HD pada LCD TV, Proyektor, Playstation 3 serta perangkat penampil lainnya.

Bagaimana Cara Kerja Bravia Engine ?
Sony LCD TV sebenarnya telah mengiklankan BRAVIA TV sejak tahun 2005 guna menggantikan produk ‘LCD WEGA’. Sony memperkenalkan teknologi layar BRAVIA pada smartphone pertama kali pada produk Xperia Arc. Teknologi yang dinamakan Mobile Bravia Engine ini diklaim dapat membuat gambar dan video yang ditampilkan terlihat lebih baik dengan tingkat pengaturan kontras dan sharpness tertentu yang semuanya diset secara otomatis.
Teknologi BRAVIA engine bekerja dengan mengurangi jumlah noise serta mengatur tingkat saturasi pada mode tertentu. Engine ini masih menggunakan layar LCD (backlit-LED). Intinya, Mobile BRAVIA Engine bekerja sangat baik dalam memperindah tampilan suatu gambar meski terkadang beberapa bagian pada gambar justru terlihat tidak alami.
Terdapat 3 versi dari BRAVIA Engine 2, yaitu BRAVIA Engine 2 (52XBR7), BRAVIA Engine 2 EX (40XBR7), dan BRAVIA Engine Pro (70XBR7). Meskipin begitu, kesemua versi menggunakan fungsi pemrosesan yang menghasilkan kualitas akhir yang sama. Perbedaan terbesarnya terletak pada penambahan teknologi khusus yang dinamakan Digital Reality Creation Multi-Function (DRC-MF).
Teknologi Digital Reality Creation secara esensi meningkatkan sinyal video menjadi lebih tajam dan jelas. Terdapat 2 variasi dari teknologi DRC-MF. Pada sirkuit BRAVIA Engine EX (40XBR7), DRC-MFv1 bekerja dengan sumber video 480i (standard definition).
Sedangkan sirkuit BRAVIA Engine Pro (70XBR7), DRC-MFv3 berjalan dengan menggunakan beberapa langkah memproses sinyal video tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan
Teknologi layar ini sedianya terdapat pada perangkat penampil besar seperti TV atau proyektor kemudian diadaptasikan pada perangkat bergerak seperti ponsel dan dinamakan Mobile BRAVIA Engine. Teknologi Mobile BRAVIA Engine ini memiliki kelebihan membuat tampilan menjadi lebih jernih, lebih jelas dan bening, lebih tajam karena piksel yang lebih rapat dan kontras lebih tajam. Meski demikian Mobile BRAVIA Engine disebut memiliki kekurangan, harga menjadi lebih mahal, gambar kurang detil, hanya aktif saat memutar file media dan sudut penglihatannya tidak cukup bagus.
Untuk itu, baru-baru ini Sony memperkenalkan teknologi yang dinamakan ‘MotionFlow 240 Hz’. Teknologi ini dianggap revolusioner karena berhasil meningkatkan teknologi frame rate (keceoatan rata-rata atau fps) hinggan melebihi 120 Hz. Untuk penggambaran yang mudah, TV CRT (TV Konvensional) menggunakan 50 Hz hingga 70 Hz.
Teknologi ini menggunakan metode yang dapat menghasilkan gambar atau video dengan kecepatan 240 frames-per-second (fps). Teknologi ini menggunakan teknik ‘image blur reduction’ dimana antara satu gambar dengan gambar lainnya dibuat gambar baru sehingga menciptakan gambar dengan hasil yang lebih jelas.
(dari berbagai sumber)

4 komentar:

  1. informasi yang sangat bermanfaat ni jadi leih ngerti sekarang
    terimaks sudah berbagi saya tunggu follow back nya ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kembali. oke sudah saya follow back ke blog ente :)

      Hapus
  2. Gan kenapa ya di hp sony xperia c5 setiap BE dibaktipin pas nonton vidio pasti ngehang..

    BalasHapus
  3. Gan kenapa ya di hp sony xperia c5 setiap BE dibaktipin pas nonton vidio pasti ngehang..

    BalasHapus