Rabu, 06 Februari 2013

11.25
Tren penggunaan alat telekomunikasi saat ini tidak hanya didominasi untuk kebutuhan telepon maupun pesan. Kebutuhan akan akses data berkembang pesat seiring membanjirnya perangkat ponsel, tablet, notebook maupun mobile broadbrand yang membuat pengguna selalu butuh akses cepat kejaringan dan layanan yang terintegrasi dengan internet/mobile web.
Saat ini teknologi 3.5G masih menjadi tren bagi sebagian besar pengguna, namun sekarang banyak perangkat sudah mengakomodasi teknologi 4G alias generasi keempat. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G.Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3.5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA 2000. HSDPA adalah sebuah protocol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik).
Salah satu ciri khas teknologi 4G adalah seluruh jaringan sudah berbasis IP. Teknologi yang dikembangkan menggunakan teknologi telepon internet yang mengadopsi Session Internet Protocol (SIP). Hal ini dapat dicapai setelah teknologi kabel dari nirkabel dikonversikan dan menghasilkan kecepatan 100 Mb/detik dan 1 Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan menggunakan kualitas premium dan keamanan tinggi.
Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephone yang berbasis Session Initation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, EDGE, CDMA, 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat terintegrasi dengan mudah dengan radio yang dioperasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 Ghz dan 5-5.8 Ghz, Bluetooth dan seluler.

Dengan daya cakup yang luas, WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) memungkinkan perangkat dibawa dalam keadaan bergerak dengan kecepatan 150-200 km/jam sementara transfer data hingga kecepatan 54 Mbps. WiMax merupakan teknologi 4G pertama yang di implementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMax.Teknologi 4G WiMax terdiri dari tiga bagian generasi, diantaranya:
  • WiMax 16.d, atau sering disebut WiMax nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
  • WiMax 16.e, merupakan WiMax mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144 Mbps
  • WiMax 16.m, WiMax Mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1 Gbps.

LTE
Versi lain dari teknologi 4G adalah LTE. LTE singkatan dari Long Term Evolution yakni sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang didasarkan apda jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA dimana terjadi peningkatan dalam hal kapasitas dan kecepatan menggunakan teknik modulasi baru.

Format LTE pertama kali diusulkan oleh NTT DoCoMo dari Jepang dan telah diadopsi sebagai standar internasional. Layanan LTE pertama kali dibuka oleh perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 Desember 2009. Yang diikuti oleh Amerika Serikat dan Jepang pada tahun 2010.
Jaringan LTE yang rilis terlebih dahulu diharapkan akan dikerahkan secara global pada tahun ini sebagai evolusi alami dari beberapa system 2G dan 3G, termasuk system global untuk komunikasi mobile (GSM) dan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) (3GPP serta 3GPP2).LTE adalah standar untuk teknologi komunikasi kata nirkabel dan merupakan evolusi dari GSM/UMTS standar. Tujuan dari LTE adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan data nirkabel menggunakan teknik DSP (Digital Signal Processing) dan modulasi yang dikembangkan pada awal milenium baru. Sistem antarmuka nirkabel tidak kompatibel dengan jaringan 2G dan 3G sehingga harus dioperasikan pada spektrum nirkabel terpisah.
Sebagai teknologi tingkat tinggi, LTE mampu men-download sampai dengan kecepatan hingga 300 Mbps dan upload 75 Mbps. LTE mendukung operator bandwidth terukur, serta mendukung pembagian frekuensi duplexing (FDD) dan waktu-divisi dupleks (TDD). Arsitektur jaringan LTE merupakan arsitektur jaringan berbasis IP datar yang disebut Evolved Packet Core (EPC), yang dirancang untuk menggantikan Core Network GPRS dan mendukung pertukaran yang mulus untuk suara maupun data dibandingkan dengan teknologi jaringan yang lebih dulu ada seperti GSM, UMTS, dan CDMA 2000.Beberapa kelebihan yang dimiliki LTE antara lain:
  • Tingkat download sampai dengan 299,6 Mbit/detik dan tingkat upload hingga 75,4 Mbit/detik tergantung pada kategori peralatan pengguna.
  • Peningkatan dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh dukungan untuk terminal bergerak hingga 350 km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi.
  • Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT oleh ITU-R.
  • Di daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi (seperti 2,6 Ghz di Uni Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadbrand.
  • Dukungan untuk MBSFN (Multicast-Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan menggunakan pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaran TV.
(dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar