Jumat, 25 April 2014

22.09
Menulis berita Bukan sekadar memindahkan fakta dari notes semata

Pengertian

Hal penting dalam jurnalistik adalah bagaimana menulis serta menyusun bahan berita berupa fakta peristiwa atau pendapat menjadi berita.

Luwi Ishwara dalam bukunya “Jurnalisme Dasar” mengutip pernyataan Ronald Buel mantan wartawan Wall Street Journal mengatakan bahwa jurnalisme mempunyai lima lapisan keputusan:

žPertama, penugasan: yang menentukan apa yang layak diliput dan mengapa?

žKedua, pengumpulan: yang menentukan bila informasi yang dikumpulkan itu cukup?

žKetiga, evaluasi: yang menentukan apa yang penting untuk dimasukkan dalam berita?

žKeempat, penulisan: yang menentukan kata-kata apa yang perlu digunakan dan

žKelima, penyuntingan: yang menentukan berita mana yang perlu diberikan judul besar dan dimuat di halaman muka, tulisan mana yang perlu dipotong,  cerita mana yang perlu diubah.

Menulis berita bukan sekadar mengenali konsep kelayakan berita. Persoalan mendasar adalah mengenai realitas sosial, bukan sekadar menuliskan catatan fakta yang ada di notes.

Proses awal adalah melihat fakta dari realitas sosial untuk kemudian mencatat ke dalam notes. Di sinilah titik intelektualisme itu bermula.

Jika wartawan menulis berita itu hanya sekadar mengungkapkan atau mencatat fakta-fakta yang sudah jelas dari suatu peristiwa atau kejadian maka wartawan tersebut tidak lebih dari seorang juru tulis.

Pedoman Menulis Berita

Pertama, menentukan fokus. Artinya, apa yang ingin ditulis dalam peristiwa atau kejadian yang diliput tersebut. Letakkan fokus ini sebagai pegangan.

Kedua, tulislah sebanyak mungkin lead berita. Jangan terfokus pada satu lead tetapi buatlah banyak lead berita.  Nanti tentukan satu lead yang paling baik.

Ketiga, jangan pernah berhenti menulis. Tuangkan apa yang Anda dapatkan di lapangan dengan berpatokan kepada fokus yang ingin dituliskan.

Keempat, cek apakah fakta yang ditulis itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Jika masih maka wajib dijelaskan atau didetailkan pada alinea berikutnya.

Kelima, cek akurasi fakta. Baca ulang dan periksa fakta-fakta yang ditulis, sudah benar belum. Lalu, cek juga nama, judul, tanda baca dan kutipan pernyataan nara sumber.

Sumber:
http://blognyanormanmeoko.wordpress.com/2013/10/12/topik-menulis-berita/

0 komentar:

Posting Komentar