Jumat, 25 April 2014

23.59
Menjadi pedoman dasar dalam menulis berita

Ibarat sebuah rumah yang berdiri karena rangka bangunan maka berita juga mempunyai struktur atau rangka. Struktur inilah yang digunakan sebagai pedoman dalam menulis sebuah berita.

Secara umum struktur berita terdiri dari headline atau judul, dateline (baris tanggal), lead (teras berita) dan body (tubuh berita).

Headline (Judul Berita)

Merupakan perasan dari lead berita atau teras berita. Fungsinya antara lain untuk menarik perhatian pembaca, menyimpulkan isi berita, membantu menentukan nada media/suratkabar dan melukiskan mood berita.

Dateline (Baris Tanggal)

Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri dari atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian.

Tujuannya adalah menunjukkan tempat kejadian dan inisial media yang bersangkutan.

Lead (Teras Berita)

Merupakan ringkasan berita yang diletakan di bagian awal berita.

Bagian yang paling penting yang akan membantu pembaca yang ingin mengetahui isi pokok sebuah berita.

Sari pati dari berita.

Alinea pembuka ini sangat penting. Jadi penuntun pembaca untuk memahami berita.

Karena membuat bagian-bagian yang paling penting maka tentu saja kelengkapan unsur teras berita akan terdiri dari enam hal yaitu apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why) dan bagaimana (how).  Sering disebut 5W + 1 H.

Kelengkapan berita itu merupakan jawaban atas enam pertanyaan penting yang harus dijawab di setiap berita:

Pertama, apa yang terjadi? Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Kedua, siapa yang terlibat?

Ketiga, di mana kejadiannya?

Keempat, kapan terjadinya?

Kelima, mengapa terjadi?

Keenam, bagaimana kejadiannya?

Dalam perkembangannya teras berita kini tidak hanya memuat 5 W + 1 H tetapi sekarang menambahkan unsur “so what” yang menyelidiki kedalaman implikasi suatu peristiwa atau situasi.

Kebanyakan peristiwa tidak berdiri sendiri; mereka berhubungan dengan perkembangan dan isu yang menjadi perhatian masyarakat.

Teknik Menulis Lead Berita

Pertama, tentukan fokus. Fokus merupakan intisari dari cerita yang akan ditulis. Bedakan dengan PEG (pelatuk atau pasak). PEG adalah sudut peristiwa yang diberitakan.

Kedua, pilih informasi yang mendukung fokus. Informasi ini biasanya berisi keterangan yang menjawab keingintahuan pembaca setelah membaca fokus berita.

Ketiga, tulis lead yang “berbicara”. Tulislah layaknya Anda mengisahkannya secara lisan.

Keempat,  tulislah lead pendek. Paling banter 30 kata atau tiga baris ketikan.

Kelima, pilah-pilah lead yang rumit dalam dua atau tiga kalimat.

Keenam, gunakan kalimat pernyataan yang sederhana. Usahakan tak lebih dari 20 kata.

Ketujuh, gunakan kata-kata sederhana, bukan berbunga-bunga.

Kedelapan, hindari kata-kata teknis.

Kesembilan, pakai kata-kata kongkret. Jangan katakan tetapi tunjukkan.

Ke-10, pakai kata kerja aktif.

Ke-11, berkisahlah untuk pembaca.

Ke-12, berkisahlah seperti melukis.

PEG Berita

Adalah pelatuk atau fakta yang bisa meletupkan sebuah peristiwa/pendapat menjadi sebuah berita.

Dalam terminologi jurnalistik PEG ibarat sebuah tenda maka sebuah PASAK INDUK yang tertancap di tanah.

PASAK inilah yang menahan dan memungkinkan tenda berdiri tegak.

Tubuh Berita (Bodi Berita)

Berisi fakta atau kutipan yang mendukung lead berita termasuk menyebutkan sumber informasi.

Fakta atau kutipan itu merupakan rincian dan dapat melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam lead berita.

Rincian keterangan atau penjelasan yang dimaksud adalah hal-hal yang belum terungkap pada lead berita.

Merupakan “sisa berita”.

Bodi berita intinya berfungsi menunjang teras berita agar pikiran, ide, gagasan yang ada di dalamnya bisa sampai ke pembaca dan lebih lengkap serta menarik.

Fungsi lainnya memperjelas lebih rinci, mendalam dan komprehensif tentang 5 W + 1 H.

Penyajian Bodi Berita

Piramida. Disusun mulai dari hal-hal yang kurang penting, lalu meningkat kepada hal-hal yang penting dan yang diberitakannya.

Kronologis.  Disusun diawali oleh paparan dari permulaan hingga akhir sebuah kejadian.

Piramida Terbalik. Disusun dengan mendahulukan hal-hal yang sangat penting (klimaks) terus hal tak penting.

Block Paragraph. Dalam bodi ini semua bagian dianggap sama pentingnya. Masing-masing masalah dikemukakan dalam satu alinea tersendiri sehingga seolah-olah tak terkait padahal semua alinea itu merupakan masalah-masalah yang terlibat dalam kejadian yang dilaporkannya.

Penulisan Piramida Terbalik

Berita disajikan dengan menggunakan pola piramida terbalik.

Tujuannya: agar memudahkan pembaca, memudahkan reporter atau editor memotong bagian berita yang dianggap tak penting, memudahkan  reporter dalam menyusun pesan berita melalui rumus baku sehingga fakta atau informasi penting tidak terlewatkan.

Sumber:
http://blognyanormanmeoko.wordpress.com/2013/10/18/topik-struktur-berita/

0 komentar:

Posting Komentar